Market Crash, 5 Crypto Ini Diprediksi akan Rebound di Siklus Bull Selanjutnya
Jakarta, Pintu News – Pasar crypto saat ini sedang mengalami pasar bearish terpanjang dalam sejarah, dengan banyak altcoin diperdagangkan pada valuasi terendah mereka sepanjang masa. Meskipun kondisi ini terjadi, banyak proyek blockchain tetap menunjukkan kemajuan fundamental yang kuat — suatu sinyal yang menurut para ahli bisa menjadi salah satu kesalahan harga terbesar dalam sejarah altcoin, serta peluang besar bagi investor jangka panjang.
Menurut analis crypto Michael van de Poppe, kondisi pasar saat ini menunjukkan kemiripan dengan periode tahun 2019–2020, di mana Bitcoin dan altcoin diperdagangkan jauh di bawah nilai wajarnya sebelum memasuki siklus bull jangka panjang.
Dengan berubahnya kondisi makroekonomi — termasuk ekspektasi pemotongan suku bunga dan potensi berakhirnya pengetatan kuantitatif — aset berisiko seperti kripto diperkirakan akan kembali mendapatkan momentum.
Altcoin Terjual Berlebihan, Tapi Tetap Berkembang
Sentimen pasar masih cenderung hati-hati. Banyak portofolio altcoin masih turun sekitar 60–65%, bahkan valuasinya lebih rendah dibandingkan saat kejatuhan FTX pada tahun 2022. Namun, para analis menekankan bahwa secara historis, peluang investasi terbaik justru muncul di tengah kondisi pasar yang lesu seperti ini.
Baca juga: Harga Zcash (ZEC) Melonjak hingga 20%, Arthur Hayes Prediksi Target Baru di $1000
Sebagai contoh, saat krisis FTX tahun 2022, harga Solana sempat anjlok ke sekitar $9 dan banyak yang menganggap proyek ini sudah “mati”. Namun, setelah itu Solana berhasil bangkit dan naik lebih dari 3.000%.
Para ahli mengatakan situasi serupa bisa saja terjadi kembali, karena banyak proyek altcoin yang terus berinovasi dan berkembang meskipun harga pasar sedang menurun.
1. Algorand (ALGO)
Sumber: Freepik Premium License
Algorand tetap menjadi salah satu proyek blockchain yang paling aktif, secara konsisten merilis pembaruan dan menjalin kemitraan ekosistem. Baru-baru ini, Algorand mengumumkan kolaborasi dengan Google dalam pengembangan AP2 Aentic Payments Protocol, serta menunjuk CTO baru untuk mendorong inovasi teknis.
Meski harga token mengalami penurunan, aktivitas jaringan dan keterlibatan komunitasnya tetap kuat. Secara historis, ALGO pernah mengalami kenaikan hingga 5 kali lipat saat pasar berada dalam fase bullish, dan berpotensi mencetak hasil yang lebih besar lagi ketika pasar kembali berpihak pada aset berisiko.
2. Giza (GIZA)
Giza menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (Artifcial Intelligence) dan keuangan terdesentralisasi [ DeFi ], menjadikannya salah satu proyek paling inovatif di segmen pasar kecil (small-cap). Dibangun di atas jaringan Base milik Coinbase , Giza mendapat keuntungan dari semakin populernya ekosistem tersebut.
Meskipun kapitalisasi pasarnya masih di bawah $200 juta, volatilitas tinggi GIZA memberi potensi keuntungan besar. Pengamat pasar memperkirakan minat terhadap Giza akan kembali meningkat saat narasi seputar AI kembali menjadi sorotan, yang berpotensi memicu lonjakan harga secara tajam.
3. Arbitrum (ARB)
Sumber: Crypto Economy
Di antara solusi layer-2 Ethereum, Arbitrum tetap menjadi yang terdepan dalam hal aktivitas dan nilai total terkunci (TVL).
Baca juga: Harga Pi Network Berpotensi Melonjak 36% Berkat Open Mainnet, Smart Contract, dan DEX?
Walau aliran dana on-chain terus masuk, harga token ARB justru masih berada di titik terendah dalam siklus ini — menunjukkan potensi besar karena valuasinya yang terlalu rendah.
Saat ini, ARB berada di level support jangka panjang, yang dalam sejarahnya sering menjadi titik awal kenaikan 2–3 kali lipat. Jika momentum pembelian terus berlanjut, ARB berpotensi mengalami pemulihan harga yang kuat dalam beberapa bulan ke depan.
4. Wormhole (W)
Wormhole (W), sebuah protokol lintas-rantai (cross-chain) yang menghubungkan berbagai ekosistem blockchain, merupakan aset lain yang dinilai masih undervalued meski aktivitas on-chain-nya terus tumbuh. Proyek ini baru-baru ini merombak struktur tokenomics-nya dan menjalin kemitraan baru untuk memperkuat ekosistemnya.
Meski pembaruan pengembangan terus dilakukan secara konsisten, harga tokennya belum mencerminkan pertumbuhan fundamental tersebut. Jika kembali ke level support sebelumnya terhadap Bitcoin, token W diperkirakan berpotensi naik hingga 4 kali lipat.
5. Sei (SEI)
Sumber: The Block
Sei Network (SEI), yang dirancang untuk perdagangan berkecepatan tinggi dan keuangan terdesentralisasi (DeFi), sempat mengalami pertumbuhan pesat pada pertengahan 2024. Namun, harganya terkoreksi tajam akibat pelemahan pasar secara keseluruhan. Para ahli percaya penurunan ini lebih disebabkan oleh likuidasi pasar yang luas, bukan karena kelemahan fundamental dari proyek Sei itu sendiri.
Saat ini, harga SEI kembali mendekati level support historis, dan berpotensi naik dua kali lipat jika kepercayaan pasar membaik. Analis memperkirakan SEI akan kembali menguat seiring kembalinya likuiditas ke pasar altcoin.
Fase Akumulasi Sebelum Siklus Bull Berikutnya
Altcoin telah berada dalam pasar bearish selama lebih dari empat tahun — periode terpanjang dibandingkan siklus-siklus sebelumnya — dan belum kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masa.
Bahkan Ethereum pun masih berada di bawah puncaknya. Namun, dengan indikator teknikal mulai menunjukkan tanda-tanda awal divergensi bullish, serta tren makroekonomi yang semakin mendukung aset berisiko, banyak pihak yang meyakini bahwa reli besar kripto berikutnya bisa segera dimulai.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini , harga coin xrp hari ini , dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coinpedia. Top 5 Altcoins to Buy in November 2025 Amid the Crypto Market Crash . Diakses pada 7 November 2025
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
NFT Market Crash, Koleksi Ternama seperti BAYC dan CryptoPunks Ikut Terseret!

Langkah Berani PBB! Blockchain Akan Masuk ke Sistem Pemerintah Seluruh Dunia
Stablecoin deUSD Anjlok! Elixir Hentikan Dukungan Usai Stream Rugi US$93 Juta
Crypto Winter Belum Berakhir, 72 Aset Digital Masih Ambruk di Bawah 50% ATH-nya!
