Analis Bitunix: Hassett Menyalahkan Kebijakan Pemotongan Suku Bunga The Fed yang 'Sangat Terlambat', Pertarungan Kecepatan Memuncak
BlockBeats News, 24 Desember. Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih dan kandidat utama untuk menjadi Ketua Federal Reserve berikutnya, baru-baru ini mengkritik laju pemotongan suku bunga The Fed, secara blak-blakan menyatakan bahwa Amerika Serikat telah "sangat tertinggal dari bank sentral global" dalam putaran pelonggaran kali ini. Meskipun PDB AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4,3% pada kuartal ketiga, jauh lebih baik dari ekspektasi pasar, Hassett masih percaya bahwa kebijakan moneter belum merespons perubahan struktural secara tepat waktu. Ia menunjukkan bahwa gelombang investasi AI meningkatkan produktivitas sekaligus memberikan tekanan menurunkan inflasi dalam jangka menengah, sehingga mengurangi alasan untuk mempertahankan suku bunga riil yang terlalu tinggi. Ia juga menekankan bahwa dibandingkan dengan bank sentral utama di seluruh dunia, AS secara bertahap mengembangkan sikap yang relatif lebih ketat dalam hal perubahan kebijakan. Meskipun The Fed telah memangkas suku bunga tiga kali tahun ini dan menurunkannya lagi sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, terjadi perbedaan pendapat internal terbanyak sejak 2019, yang menunjukkan perbedaan pandangan yang semakin melebar.
Dari sisi politik, Trump terus memberikan tekanan untuk pemotongan suku bunga yang lebih cepat dan agresif, dan akan segera mengumumkan calon baru Ketua Fed, sehingga independensi dan arah kebijakan moneter menjadi perhatian utama pasar. Meskipun Hassett telah menekankan penghormatan terhadap independensi bank sentral, sikapnya jelas menunjukkan preferensi untuk mendukung pola pikir kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan.
Analis Bitunix:
Dari perspektif struktur ekonomi secara keseluruhan, AS saat ini berada dalam fase transisi krusial "data masih kuat, tren telah berubah." Investasi dan peningkatan produktivitas yang didorong oleh AI sedang membentuk ulang hubungan tradisional antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi, sementara suku bunga tinggi terus menambah tekanan pada kelompok berpendapatan rendah dan menengah serta usaha kecil. Risiko nyata dari kebijakan saat ini bukan pada pelonggaran yang terlalu dini, melainkan memilih untuk menunggu dan melihat ketika perlambatan inflasi struktural telah menjadi tren, yang pada akhirnya memaksa koreksi yang lebih drastis di masa depan. Ini juga merupakan latar belakang penting bagi pasar untuk mulai memperdagangkan "koreksi keterlambatan kebijakan" secara lebih awal.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
