Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli kriptoPasarTradingFuturesEarnWawasanSelengkapnya
Bitcoin Jebol di Bawah US$98.000, Faktor Ini Jadi Pemicu

Bitcoin Jebol di Bawah US$98.000, Faktor Ini Jadi Pemicu

CoinvestasiCoinvestasi2025/11/14 07:54
Oleh:Coinvestasi

Harga Bitcoin (BTC) kembali turun tajam hingga menembus di bawah US$98.000 pada Jumat (14/11/2025) pagi. Ini menjadi ketiga kalinya level psikologis tersebut jebol sepanjang bulan ini.

Menurut data CoinMarketCap , BTC sempat jatuh lebih dari 2% dari area US$104.000 ke titik terendah harian di bawah US$98.000 sebelum memantul tipis ke sekitar US$99.300 saat artikel ini ditulis.

Meski harga melemah, volume transaksi harian justru naik 56% menjadi US$104,4 miliar, sementara kapitalisasi pasar Bitcoin turun ke US$1,98 triliun.

Bitcoin Jebol di Bawah US$98.000, Faktor Ini Jadi Pemicu image 0 Grafik harian BTC/USD. Sumber: CoinMarketCap

Aset kripto lain mengikuti penurunan tersebut. Ethereum (ETH) turun hingga 6% ke US$3.200, sementara XRP (XRP) dan BNB (BNB) masing-masing terkoreksi 3%. Solana (SOL) juga melemah sekitar 5%.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto merosot 3% ke US$3,34 triliun.

Baca juga: Bitcoin Anjlok ke US$101.000 Jelang Voting Akhir Shutdown AS

Tekanan Likuiditas Semakin Meningkat

Penurunan harga ini memicu gelombang likuidasi besar di pasar derivatif, dengan total likuidasi mencapai US$753 juta dalam 24 jam terakhir. Posisi long mendominasi kerugian dengan nilai US$601 juta, menunjukkan banyak trader yang bertaruh harga naik justru terpaksa ditutup paksa.

Adapun, Bitcoin dan Ethereum menjadi dua aset dengan jumlah likuidasi terbesar.

Bitcoin Jebol di Bawah US$98.000, Faktor Ini Jadi Pemicu image 1 Total likuidasi kripto harian. Sumber: CoinGlass

Data on-chain juga menunjukkan tekanan tambahan. Investor jangka panjang dilaporkan menjual lebih dari 815.000 BTC dalam 30 hari terakhir, memperbesar potensi pergerakan harga ke area likuiditas bawah.

Menurut peta likuiditas BTC, terdapat klaster besar likuiditas di kisaran US$98.000–US$100.000. Trader Daan Crypto menyebut area ini berada tepat di bawah serangkaian higher lows, sehingga sangat rentan disapu bila tekanan jual bertambah.

Ia juga mencatat area resistance penting di US$108.000 dan US$112.000, meski yang relevan saat ini dianggap hanya US$108.000.

“Sampai harga menembus di atas US$107.000 atau di bawah US$98.000, saya pikir ini akan terus bergerak sideways untuk beberapa waktu,” jelasnya dalam postingan di X.

Bitcoin Jebol di Bawah US$98.000, Faktor Ini Jadi Pemicu image 2 Level kunci Bitcoin. Sumber: Daan Crypto Trade/X

Sementara itu, trader futures Byzantine General menambahkan bahwa pola harga saat ini menunjukkan kecenderungan BTC untuk “menyapu likuiditas” di sekitar US$98.000 sebelum menemukan arah baru.

Data CoinGlass mendukung pandangan tersebut. Hampir US$1,3 miliar likuiditas long terakumulasi di level US$98.000, meningkat tajam dibanding awal pekan. Sementara itu, sebelumnya trader banyak mengincar area likuiditas atas di US$110.000 setelah penurunan BTC di bawah US$100.000 pekan lalu.

Bitcoin Jebol di Bawah US$98.000, Faktor Ini Jadi Pemicu image 3 Map likuidasi Bitcoin. Sumber: CoinGlass

Baca juga: Bitcoin Merosot ke US$103.000, Dipicu Dua Faktor Ini

Sentimen Makro Ikut Memberatkan

Dari sisi makro, analis Coin Bureau Nic Puckrin menilai tekanan harga BTC juga dipengaruhi ketidakpastian ekonomi AS. Rilis laporan inflasi Oktober yang tertunda karena government shutdown menyebabkan aliran data federal terhenti, sehingga ekspektasi pemotongan suku bunga Desember menurun tajam.

Shutdown menciptakan kekosongan data federal, jadi tidak heran peluang pemangkasan suku bunga turun drastis,” ujar Puckrin, dikutip dari The Block .

Ia menambahkan bahwa menjelang salah satu rapat FOMC paling krusial tahun ini, pergerakan dana ke aset defensif kemungkinan meningkat, sehingga pasar berisiko seperti Bitcoin bisa tertekan.

Bitcoin kini sudah empat kali menguji area support US$102.000–US$100.000 sejak Mei 2025. Retest berulang biasanya menjadi tanda melemahnya struktur pasar, setiap sentuhan menggerus minat beli, mengurangi likuiditas bid, dan membuka risiko penembusan ke bawah.

Dengan latar teknikal dan makro seperti ini, banyak analis setuju bahwa penurunan menuju area US$98.000 masih menjadi skenario paling mungkin apabila volatilitas meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: Trump Teken RUU Akhiri Shutdown AS Terpanjang dalam Sejarah

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!