Kabar baik bagi pengguna Ethereum: gas fee (biaya transaksi) di jaringan layer-1 (dasar) Ethereum telah turun drastis! Pada hari Minggu, gas fee rata-rata anjlok hingga 0,067 Gwei, di tengah aktivitas market kripto yang melemah pasca kejatuhan besar pada Oktober.
Transaksi Jadi Hanya Senilai Receh
Gas fee di jaringan Ethereum kini sangat murah, memberikan peluang emas bagi para trader dan investor:
- Swap (Pertukaran Koin): Rata-rata hanya $0,11.
- Penjualan NFT: Hanya dikenakan biaya $0,19.
- Bridging (Pindah Aset ke Blockchain Lain): Hanya $0,04.
- Lending (Peminjaman Aset Onchain): Sekitar $0,09.
Sebagai perbandingan, saat terjadi flash crash pada 10 Oktober, gas fee transaksi Ethereum sempat melonjak tinggi hingga 15,9 Gwei. Namun, gas fee tersebut cepat turun dan sebagian besar tetap di bawah 1 Gwei sepanjang Oktober hingga November.
Sumber: Etherscan
Gas Fee Murah: Peluang atau Ancaman?
Meskipun gas fee rendah ini adalah kabar gembira bagi pengguna, ada peringatan serius dari para analis dan eksekutif industri kripto:
| Aspek | Penjelasan |
| Peluang Bagi Pengguna | Investor dapat memanfaatkan gas fee yang sangat rendah ini untuk melakukan transaksi langsung di layer-1 Ethereum. |
| Ancaman Bagi Ekosistem | Gas fee yang terlalu rendah dapat menjadi sinyal buruk dan tidak berkelanjutan bagi blockchain mana pun. |
Pendapatan Ethereum Anjlok 99%
Dahulu, selama bull run 2021, gas fee transaksi di layer-1 Ethereum bisa mencapai $150 atau lebih. Namun, setelah upgrade Dencun pada Maret 2024, yang bertujuan menurunkan biaya di jaringan layer-2 di atas Ethereum, gas fee layer-1 ikut menurun signifikan.
Sumber: Token Terminal
Penurunan ini membuat pendapatan Ethereum anjlok hingga 99%.
Risiko Keamanan: Pendapatan yang minim menimbulkan risiko finansial dan keamanan karena:
- Insentif Validator Berkurang: Validator yang menjaga keamanan jaringan dan memproses transaksi mendapat insentif yang lebih kecil.
- Indikasi Pengguna Kabur: Karena gas fee mengikuti permintaan, rendahnya gas fee dan pendapatan juga bisa mengindikasikan bahwa pengguna mulai meninggalkan jaringan dasar tersebut.
Baca Juga Crypto Winter Belum Berakhir, 72 Aset Digital Masih Ambruk di Bawah 50% ATH-nya!
Penelitian dari Binance menyoroti bahwa strategi scaling Ethereum yang mengandalkan ekosistem layer-2 (seperti Arbitrum, Optimism, dll.) adalah “pedang bermata dua”:
- Layer-2 membantu Ethereum bersaing dengan blockchain cepat lainnya.
- Namun, layer-2 secara bersamaan mengkanibal pendapatan dari layer-1 (jaringan dasar Ethereum) dan menciptakan kompetisi internal di dalam ekosistem Ethereum itu sendiri.
Intinya: Gas fee transaksi Ethereum layer-1 sangat murah, menawarkan keuntungan besar bagi pengguna. Namun, penurunan gas fee ini mencerminkan rendahnya permintaan dan telah menghancurkan pendapatan jaringan, menimbulkan kekhawatiran serius tentang keberlanjutan ekonomi dan keamanan blockchain utama tersebut.


