Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli kriptoPasarTradingFuturesEarnWeb3WawasanSelengkapnya
Trading
Spot
Beli dan jual kripto dengan mudah
Margin
Perkuat modalmu dan maksimalkan efisiensi dana
Onchain
Trading Onchain, Tanpa On-Chain
Konversi & perdagangan blok
Konversi kripto dengan satu klik dan tanpa biaya
Jelajah
Launchhub
Dapatkan keunggulan lebih awal dan mulailah menang
Copy
Salin elite trader dengan satu klik
Bot
Bot trading AI yang mudah, cepat, dan andal
Trading
Futures USDT-M
Futures diselesaikan dalam USDT
Futures USDC-M
Futures diselesaikan dalam USDC
Futures Koin-M
Futures diselesaikan dalam mata uang kripto
Jelajah
Panduan futures
Perjalanan pemula hingga mahir di perdagangan futures
Promosi Futures
Hadiah berlimpah menantimu
Ringkasan
Beragam produk untuk mengembangkan aset Anda
Earn Sederhana
Deposit dan tarik kapan saja untuk mendapatkan imbal hasil fleksibel tanpa risiko
Earn On-chain
Dapatkan profit setiap hari tanpa mempertaruhkan modal pokok
Earn Terstruktur
Inovasi keuangan yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar
VIP dan Manajemen Kekayaan
Layanan premium untuk manajemen kekayaan cerdas
Pinjaman
Pinjaman fleksibel dengan keamanan dana tinggi
Bitcoin Mulai Kehilangan Tenaga, Sulit Tembus US$125.000 Tahun Ini

Bitcoin Mulai Kehilangan Tenaga, Sulit Tembus US$125.000 Tahun Ini

CoinvestasiCoinvestasi2025/11/05 09:54
Oleh:Coinvestasi

Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah sempat mencetak rekor tertinggi di awal Oktober. Kini, sejumlah analis menilai target ambisius yang sempat digembar-gemborkan untuk akhir 2025 tampaknya semakin sulit tercapai.

Menurut data CoinMarketCap , harga Bitcoin telah turun sekitar 18% dalam sebulan terakhir, dari level US$124.000 ke level terendah di bawah US$100.000 per 5 November 2025. Penurunan tajam ini turut menyeret kapitalisasi pasar Bitcoin dari US$2,4 triliun menjadi hanya US$2,01 triliun.

Penurunan ini diikuti dengan anjloknya kapitalisasi pasar Bitcoin dari US$2,4 triliun ke hanya US$2,01 triliun pada periode yang sama.

Bitcoin Mulai Kehilangan Tenaga, Sulit Tembus US$125.000 Tahun Ini image 0 Grafik bulanan BTC/USD, Sumber: CoinMarketCap

Kondisi pasar yang melemah juga tercermin pada Indeks Fear Greed, yang anjlok ke skor 22 dari 100, menunjukkan pasar tengah berada dalam fase Extreme Fear atau ketakutan ekstrem, menunjukkan bahwa pelaku pasar mengurangi eksposur terhadap aset berisiko seperti kripto.

Bitcoin Mulai Kehilangan Tenaga, Sulit Tembus US$125.000 Tahun Ini image 1 Fear and Greed kripto. Sumber: Alternative.me

Dalam laporan Bitfinex Alpha terbaru, analis memperingatkan bahwa jika harga tidak segera pulih di atas kisaran saat ini, waktu akan menjadi musuh utama bagi investor bullish.

“Stagnasi harga yang terlalu lama secara historis dapat mengikis sentimen pasar dan meningkatkan risiko distribusi paksa,” tulis Bitfinex.

Baca juga: Bitcoin Jatuh ke US$100.000, Terlemah Sejak Juni 2025

Tekanan Jual dari Investor Jangka Panjang

Bitfinex menjelaskan bahwa penurunan tajam ini terutama disebabkan oleh aksi jual besar-besaran dari pemegang Bitcoin jangka panjang (long-term holders). Tekanan tersebut muncul karena kelompok investor lama mulai melepas kepemilikan mereka di tengah permintaan pasar yang melemah.

“Arus keluar yang berkelanjutan dari kelompok investor lama ini menunjukkan tanda-tanda kelelahan di seluruh pasar,” tulis tim analis Bitfinex.

Mereka juga menambahkan bahwa jika Bitcoin gagal rebound ke atas US$116.000 dalam waktu dekat, potensi penurunan lanjutan bisa terjadi menjelang akhir tahun.

Situasi ini berbanding terbalik dengan optimisme tinggi di awal Oktober, ketika dua tokoh ternama di industri kripto, Chairman BitMine Tom Lee dan Co-founder BitMEX Arthur Hayes masih yakin bahwa harga Bitcoin dapat mencapai US$200.000 hingga US$250.000 sebelum akhir tahun 2025.

Namun, pelemahan pasar yang terus berlanjut dalam beberapa minggu terakhir membuat proyeksi tersebut semakin jauh dari kenyataan.

Mengutip laporan Cointelegraph , analis Houston Morgan dari ShapeShift bahkan menilai target realistis Bitcoin kini hanya berada di kisaran US$125.000.

“Kami tidak melihat harga kripto bisa naik lebih tinggi dari US$125.000 tahun ini,” ujarnya.

Target ini bahkan sedikit di bawah rekor tertinggi Bitcoin pada 4 Oktober lalu di US$126.000.

Morgan juga menilai, agar reli baru bisa terjadi, Bitcoin perlu melepaskan korelasinya dengan faktor politik, khususnya pengaruh dari kebijakan dan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang kerap mengguncang sentimen pasar.

Baca juga: Altcoin Ambruk, Likuidasi Kripto Tembus Rp21 Triliun

Bagaimana Prospek Bitcoin di Tahun Depan?

Meski prospek 2025 tampak suram, sebagian analis tetap optimistis terhadap arah pergerakan Bitcoin tahun depan. Chief Investment Officer Bitwise Matt Hougan memperkirakan 2026 bisa menjadi tahun positif bagi Bitcoin, seiring dengan siklus pasar pasca-halving yang biasanya memicu momentum baru.

Namun, tidak semua sepakat dengan pandangan tersebut. Andrew Lokenauth, analis keuangan independen, justru menilai 2026 berpotensi menjadi tahun bearish, mengikuti pola yang sering muncul pada pertengahan siklus sebelumnya.

Sementara itu, trader veteran Peter Brandt memperingatkan bahwa Bitcoin masih bisa turun hingga US$60.000 sebelum menemukan titik dasar baru untuk memulai reli jangka panjang berikutnya.

Baca juga: 7 Prediksi Harga Bitcoin 2025 dari Para Analis dan Tokoh Industri Kripto Dunia

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!