10 Crypto DeFi yang Berpeluang Naik di 2026
Jakarta, Pintu News – Sektor decentralized finance ( DeFi ) terus tumbuh pesat dan menjadi pilar penting dalam ekosistem crypto . Menjelang 2026, sejumlah aset dengan kapitalisasi pasar tertinggi di CoinMarketCap dinilai memiliki potensi besar untuk naik berkat inovasi teknologi dan adopsi yang semakin luas. Berikut adalah 10 crypto DeFi teratas yang berpeluang mencatatkan pertumbuhan signifikan di tahun mendatang!
1. Hyperliquid (HYPE)
Sumber: Crypto Economy
Hyperliquid (HYPE) adalah protokol decentralized exchange (DEX) generasi baru yang berfokus pada efisiensi, kecepatan, dan likuiditas tinggi dalam perdagangan derivatif crypto. Platform ini dirancang untuk menyaingi bursa terpusat dengan menghadirkan pengalaman perdagangan berkecepatan tinggi melalui mekanisme order book on-chain yang dioptimalkan. Hyperliquid memanfaatkan model Layer-1 performance-oriented blockchain untuk mengatasi keterbatasan throughput yang sering dialami DEX konvensional.
Ekosistem HYPE juga didukung oleh token aslinya, yang digunakan untuk tata kelola (governance), biaya transaksi, dan insentif bagi penyedia likuiditas. Keunggulan teknologinya terletak pada kemampuan memproses ribuan transaksi per detik tanpa mengorbankan desentralisasi . Dengan meningkatnya adopsi perdagangan derivatif di DeFi, Hyperliquid berpotensi menjadi salah satu platform penting di sektor ini, terutama karena fokusnya pada pengalaman pengguna dan efisiensi likuiditas.
2. Chainlink (LINK)
Sumber: Finimize
Chainlink adalah jaringan oracle terdesentralisasi yang menghubungkan data dunia nyata dengan smart contract di berbagai blockchain. Fungsinya sangat penting karena sebagian besar blockchain tidak dapat mengakses data eksternal secara langsung. Dengan menggunakan node-node independen, Chainlink menyediakan data yang aman, transparan, dan dapat diverifikasi untuk aplikasi DeFi, asuransi, game, dan banyak lagi.
Token LINK digunakan untuk membayar layanan data di dalam jaringan serta memberi insentif kepada operator node . Chainlink terus memperluas ekosistemnya dengan memperkenalkan fitur seperti Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) yang memungkinkan komunikasi antarblockchain. Berkat reputasinya sebagai infrastruktur penting di dunia crypto, Chainlink menjadi salah satu proyek yang memiliki nilai fundamental kuat dan peran vital dalam memperkuat keandalan sistem keuangan terdesentralisasi.
3. Stellar (XLM)
Sumber: InvestorPlace
Stellar (XLM) adalah jaringan blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi transfer uang lintas negara secara cepat dan berbiaya rendah. Didirikan oleh Jed McCaleb, salah satu pendiri Ripple, Stellar berfokus pada inklusi keuangan dan efisiensi pembayaran global. Protokol ini menggunakan algoritma konsensus Stellar Consensus Protocol (SCP) yang memungkinkan transaksi berlangsung dengan cepat tanpa memerlukan penambangan energi tinggi seperti Bitcoin.
Token XLM berfungsi sebagai penghubung nilai antar mata uang dan digunakan untuk membayar biaya transaksi di jaringan Stellar. Dalam beberapa tahun terakhir, Stellar banyak digunakan oleh lembaga keuangan dan organisasi nirlaba untuk memfasilitasi pengiriman uang internasional dan distribusi bantuan digital. Dengan visi memperluas akses keuangan global, Stellar terus memperkuat posisinya sebagai salah satu jaringan blockchain paling stabil dan fungsional di sektor pembayaran.
4. Dai (DAI)
Sumber: Bitcoin News
Dai (DAI) adalah stablecoin terdesentralisasi yang dikembangkan oleh MakerDAO di jaringan Ethereum . Nilai DAI dijaga agar selalu mendekati US$1 (sekitar Rp16.608) melalui sistem jaminan (collateralized debt positions) menggunakan aset crypto seperti Ether dan stablecoin lainnya. Tidak seperti stablecoin terpusat yang bergantung pada lembaga penyimpan dolar, DAI sepenuhnya dikelola oleh smart contract yang transparan dan komunitas pengguna.
Baca juga: 10 Crypto DEX yang Berpotensi Naik 2026
Sebagai stablecoin , DAI memainkan peran penting dalam ekosistem DeFi karena memberikan stabilitas harga di tengah volatilitas pasar crypto . DAI digunakan untuk pinjaman, perdagangan derivatif, dan manajemen risiko tanpa bergantung pada perantara tradisional. Mekanisme desentralisasi dan keterbukaan sistemnya menjadikan DAI contoh nyata stablecoin yang mengedepankan keamanan serta kemandirian dari otoritas terpusat.
5. Polkadot (DOT)
Sumber: Cryptopolitan
Polkadot (DOT) adalah platform multi-chain yang memungkinkan berbagai blockchain berinteraksi satu sama lain dalam ekosistem terintegrasi. Dibangun oleh Gavin Wood , salah satu pendiri Ethereum, Polkadot dirancang untuk mengatasi fragmentasi blockchain dengan menghadirkan sistem interoperabilitas tingkat tinggi. Protokol ini mengandalkan Relay Chain sebagai jaringan utama dan parachains yang menjalankan fungsi khusus.
Token DOT memiliki tiga fungsi utama: staking untuk keamanan jaringan, governance untuk menentukan arah pengembangan, dan bonding untuk menghubungkan parachain baru. Polkadot menjadi salah satu proyek yang dianggap penting dalam evolusi Web3 karena memungkinkan komunikasi data antarblockchain secara efisien. Dengan semakin banyak proyek yang membangun di atas Polkadot, ekosistem ini terus berkembang pesat dan menarik minat investor institusional.
6. Uniswap (UNI)
Sumber: PYMNTS
Uniswap adalah salah satu DEX terbesar di dunia crypto yang memungkinkan pengguna menukar token ERC -20 tanpa perantara. Dibangun di atas blockchain Ethereum, Uniswap menggunakan model automated market maker (AMM) untuk menentukan harga aset berdasarkan likuiditas di kolam perdagangan. Sistem ini memungkinkan siapa pun menjadi penyedia likuiditas dan memperoleh imbal hasil dari biaya transaksi.
Token UNI digunakan untuk tata kelola protokol, memungkinkan komunitas berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pembaruan dan kebijakan likuiditas. Uniswap juga telah memperluas jaringannya ke berbagai Layer-2 seperti Arbitrum dan Optimism untuk menurunkan biaya gas dan mempercepat transaksi. Sebagai pionir dalam ekosistem DEX, Uniswap tetap menjadi simbol utama pertumbuhan sektor DeFi yang efisien dan transparan.
7. World Liberty Financial (WLFI)
Sumber: Coin Central
World Liberty Financial (WLFI) adalah proyek crypto baru yang bertujuan menghadirkan model keuangan global yang lebih inklusif dan transparan. WLFI menggabungkan elemen DeFi, stablecoin, dan sistem tata kelola komunitas untuk menciptakan ekosistem yang memungkinkan akses keuangan tanpa batas geografis. Proyek ini memfokuskan diri pada tokenisasi aset dan interoperabilitas lintas blockchain untuk menciptakan pasar keuangan digital yang lebih terbuka.
Baca juga: 10 Meme Coin yang Berpotensi Naik 2026
Token WLFI digunakan sebagai alat tata kelola serta sarana untuk mengakses produk keuangan terdesentralisasi dalam ekosistemnya. Dengan pendekatan yang mengedepankan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi, WLFI mencoba menjembatani kesenjangan antara keuangan tradisional dan dunia blockchain.
8. Aave (AAVE)
Sumber: Cryptoslate
Aave adalah protokol DeFi yang memungkinkan pengguna meminjam dan meminjamkan aset crypto tanpa perantara tradisional. Dengan sistem smart contract yang aman, Aave menciptakan pasar uang terdesentralisasi di mana penyedia likuiditas dapat memperoleh bunga dan peminjam dapat mengakses dana dengan jaminan aset digital. Platform ini mendukung berbagai aset seperti Ethereum (ETH), USD Coin , dan DAI.
Token AAVE digunakan untuk tata kelola dan perlindungan likuiditas, serta memberi hak suara bagi pemegangnya dalam pengambilan keputusan komunitas. Aave juga dikenal karena fitur inovatifnya seperti flash loans—pinjaman instan tanpa jaminan yang harus dikembalikan dalam satu transaksi blockchain. Berkat reputasi keamanan dan efisiensinya, Aave menjadi salah satu fondasi utama dalam ekosistem DeFi global.
9. Ethena (ENA)
Sumber: Coingape
Ethena (ENA) adalah protokol keuangan terdesentralisasi yang berfokus pada pengelolaan aset digital dengan stabilitas tinggi melalui kombinasi derivatif dan stablecoin. Salah satu produknya yang terkenal adalah USDe , sebuah synthetic dollar yang mempertahankan nilai stabil tanpa ketergantungan pada perbankan tradisional. Ethena bertujuan menciptakan alternatif stabilcoin non-kustodial yang lebih transparan dan terdesentralisasi.
Token ENA berfungsi sebagai alat tata kelola dan insentif bagi pengguna yang menyediakan likuiditas atau berpartisipasi dalam ekosistem. Dengan pertumbuhan minat terhadap solusi stablecoin non-bank, Ethena menempati posisi penting dalam evolusi keuangan terdesentralisasi. Fokusnya pada stabilitas dan transparansi menjadikannya proyek yang menarik bagi pengguna yang mencari keseimbangan antara inovasi dan keamanan aset.
10. Aster (ASTER)
Sumber: WEEX
Aster (ASTER) adalah proyek blockchain yang berfokus pada interoperabilitas dan skalabilitas lintas rantai. Jaringan ini dirancang untuk memungkinkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) berjalan di berbagai ekosistem blockchain seperti Ethereum, Polkadot, dan Binance Smart Chain. Dengan kemampuan cross-chain smart contract, Aster membantu pengembang menciptakan aplikasi yang lebih fleksibel dan efisien.
Token ASTER digunakan untuk staking, pembayaran biaya jaringan, serta sebagai insentif bagi validator dan pengguna. Aster juga menyediakan lingkungan bagi pengembang Web3 untuk membangun dApps yang dapat diakses oleh pengguna dari berbagai jaringan tanpa hambatan teknis. Dengan visi menciptakan konektivitas blockchain global, Aster menjadi salah satu proyek yang berpotensi mempercepat adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor industri.
Kesimpulan
Sumber: Coinmarketcap
Kesepuluh crypto DeFi ini menunjukkan potensi kuat untuk mendorong pertumbuhan ekosistem keuangan terdesentralisasi di 2026. Dengan inovasi teknologi dan adopsi yang meningkat, aset-aset ini bisa menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari peluang di sektor DeFi, meski tetap perlu mempertimbangkan risiko pasar crypto yang tinggi.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini , harga coin xrp hari ini , dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Finance Feeds. Top 7 Crypto That Could 100x by 2026 – Next Bull Run List. Diakses tanggal 2 November 2025
- Coinmarketcap
- Featured Image: Generated by AI
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Yuga Labs Gandeng Amazon Gaming Luncurkan NFT “Boximus” Jelang Otherside Nexus
November Selalu Jadi Bulan Paling Cuan Untuk Bitcoin, Akankah Rally Besar Terulang Tahun Ini?

Rotasi Modal Besar-Besaran! Solana ETF Jadi Tujuan Baru Investor Kripto

Bitcoin memegang $110 ribu karena ketenangan yang hati-hati kembali ke pasar kripto

