IQ dan Frax telah mengumumkan peluncuran KRWQ, stablecoin baru yang diindeks ke won Korea Selatan (KRW). Diluncurkan di jaringan Layer-2 Base milik Coinbase di Ethereum $3,855 , KRWQ terdaftar di bursa Aerodrome dengan pasangan perdagangan KRWQ/USDC, menjadikannya stablecoin pertama yang dipatok ke won Korea. Peluncuran ini merupakan langkah signifikan menuju adopsi global stablecoin yang terikat pada mata uang lokal.
Infrastruktur Stablecoin Generasi Baru di Base
IQ dan Frax menggabungkan standar Omnichain Fungible Token (OFT) dari LayerZero dan jembatan Stargate ke dalam kerangka teknis KRWQ untuk memungkinkan dukungan multi-blockchain. Inovasi ini memungkinkan koin untuk dapat dipindahkan tidak hanya di Base, tetapi juga di berbagai blockchain lainnya. Chief Brain IQ, Navin Vethanayagam, menekankan pentingnya alternatif mata uang lokal terhadap dominasi stablecoin yang dipatok USD, dengan menyatakan bahwa KRWQ mengisi kekosongan pasar yang penting.
Selain itu, IQ telah mengintegrasikan kerangka kerja kepatuhan regulasi dari stablecoin frxUSD milik Frax ke dalam desain KRWQ. Kerangka kerja ini bertujuan untuk memudahkan adopsi institusional dan meningkatkan transparansi dalam proses pengawasan regulasi. Perusahaan menyatakan bahwa KRWQ akan menjadi cryptocurrency berbasis won pertama yang sepenuhnya mematuhi undang-undang stablecoin baru yang diantisipasi di Korea Selatan.
Menunggu Perkembangan Regulasi di Korea Selatan
Meski KRWQ berperan sebagai stablecoin multi-blockchain pertama yang dipatok ke won Korea Selatan, pemasaran atau ketersediaannya untuk pengguna lokal di Korea Selatan saat ini masih dilarang. IQ telah memperjelas bahwa penerbitan dan penebusan koin dibatasi hanya untuk pihak yang disetujui, termasuk bursa, market maker, dan mitra institusional. Regulasi stablecoin masih menjadi agenda di Majelis Nasional Korea Selatan.
Bulan lalu, BDACS mengembangkan prototipe stablecoin won bernama KRW1 di jaringan Avalanche, namun ketidakjelasan regulasi menghentikan proyek tersebut pada tahap konseptual.
Di bawah pemerintahan yang ramah kripto dari Presiden Lee Jae Myung, yang dilantik pada bulan Juni, pemerintah Korea Selatan bertujuan untuk memperluas pasar stablecoin yang didasarkan pada mata uang lokal guna memperkuat kedaulatan moneter di era keuangan digital. Namun, Bank of Korea bersikeras bahwa penerbitan stablecoin harus dibatasi hanya untuk bank berlisensi, sementara sektor swasta menyerukan kerangka kerja yang lebih kompetitif.
