Penurunan suku bunga ≠ pasar bullish, pasar kali ini tidak termakan pola yang sama
Sumber asli: Crypto Market Watch
Judul asli: Mengapa setelah penurunan suku bunga, pasar masih turun?
Pada dini hari waktu Asia Timur, Federal Reserve mengumumkan—penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurunkan kisaran suku bunga dana federal menjadi 4.00%–4.25%.
Pada saat yang sama, Federal Reserve juga menyatakan: pengetatan kuantitatif (QT) akan resmi berakhir pada 1 Desember.

Secara logika, ini seharusnya menjadi “sentimen positif”: penurunan suku bunga, berakhirnya pengurangan neraca, dan ekspektasi likuiditas yang membaik. Namun hasilnya membuat banyak orang bingung—mengapa pasar saham, cryptocurrency, bahkan emas tidak naik, malah turun secara umum?
01. “Ekspektasi positif” pasar sudah terlampaui sebelumnya
Sebenarnya, pasar sudah “bertaruh” pada penurunan suku bunga ini sejak awal bulan. Berdasarkan data CME FedWatch, sebelum rapat, pasar memperkirakan:
Peluang penurunan suku bunga 25bp mencapai 95%, dan sekitar 40% investor memperkirakan Federal Reserve akan segera mengumumkan dimulainya QE (ekspansi neraca kembali).
Namun, Federal Reserve hanya memilih penurunan suku bunga yang “moderat”.

Dengan kata lain:
Penurunan suku bunga kali ini, bukanlah “sentimen positif baru”, melainkan “di bawah ekspektasi”.
Saat ekspektasi terwujud tanpa kejutan, pasar sering memilih untuk mengambil keuntungan. Ini juga merupakan pola klasik “beli rumor, jual fakta (Buy the rumor, sell the news)”.
02. Menghentikan pengurangan neraca ≠ Mulai menambah likuiditas
Banyak orang melihat “QT berakhir”, lalu mengira “banjir likuiditas” akan segera datang. Namun sebenarnya, pernyataan Federal Reserve kali ini sangat hati-hati:
“Kami akan mengakhiri pengurangan neraca, tetapi belum memulai program pembelian aset baru.”

Artinya:
Dari tahap “pengetatan”, beralih ke tahap “wait and see”.
Dalam bahasa pasar keuangan, ini disebut:
Likuiditas tidak lagi memburuk, tetapi juga belum membaik.
Namun agar pasar investasi bisa naik, hanya “berhenti turun” saja tidak cukup—masih butuh “dana tambahan”. Inilah kekurangan terbesar saat ini.
03. Penurunan suku bunga belum tersalurkan ke “suku bunga riil dana”
Secara teori, penurunan suku bunga akan menurunkan suku bunga jangka pendek, sehingga biaya dana turun. Namun kali ini situasinya agak khusus—meskipun suku bunga kebijakan nominal turun 25 poin, biaya dana jangka menengah dan panjang tidak turun secara bersamaan.
Contohnya, imbal hasil obligasi pemerintah 5 tahun naik dari 3.6% menjadi 3.7%:

Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun bahkan melonjak di atas 4%:

Apa artinya ini? Artinya likuiditas nyata di pasar masih ketat, institusi investasi belum merasakan “uang bertambah banyak”. Penurunan suku bunga Federal Reserve masih sebatas “ucapan”, belum benar-benar “mengalir ke pasar”.
04. Kekhawatiran di balik “penurunan suku bunga”: tekanan penurunan ekonomi masih besar
Dari sudut pandang makro yang lebih luas, penurunan suku bunga Federal Reserve kali ini sebenarnya adalah “operasi defensif”. Data ekonomi Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan:
-
Real estat dan manufaktur mengalami pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut;
-
Pasar tenaga kerja melambat, tingkat pengangguran naik kembali ke 4.6%;
-
Pertumbuhan laba perusahaan hampir stagnan.
Ini berarti, Federal Reserve memilih sedikit melonggarkan kebijakan moneter untuk menahan risiko penurunan, di antara “menjaga pertumbuhan” dan “mengendalikan inflasi”.
Namun langkah ini juga mengirimkan sinyal:
Ekonomi Amerika Serikat mungkin telah memasuki “periode perlambatan”.
Dalam situasi seperti ini, pasar lebih memilih mengunci keuntungan terlebih dahulu, dan tidak berani menambah aset berisiko secara gegabah.
05. Kesimpulan: Penurunan suku bunga ≠ Bull market, likuiditas adalah variabel inti
Penurunan suku bunga kali ini, reaksi pasar sebenarnya memberikan logika yang paling jelas:
Pelonggaran kebijakan jangka pendek ≠ likuiditas melimpah ≠ kenaikan aset.
Yang benar-benar dapat mendorong pembalikan total pasar saham dan crypto adalah bank sentral kembali memulai ekspansi aset (QE), atau stimulus fiskal disertai arus modal besar-besaran.
Sebelum itu, penurunan suku bunga hanya “netral cenderung positif”—dapat menstabilkan kepercayaan, tetapi belum cukup untuk memicu bull market baru.
Yang diinginkan pasar bukanlah penurunan suku bunga 25 poin, melainkan banjir likuiditas yang sesungguhnya.
Sebelum itu, ‘aset berisiko’ masih harus menunggu lagi.

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai

Bitcoin mencapai $111.300 saat Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan China akan segera terjadi
Quick Take Bitcoin naik ke sekitar $111.300 pada hari Kamis setelah Presiden AS Trump mengatakan kepada wartawan bahwa kesepakatan dagang dengan China bisa terjadi "segera". Trump dilaporkan mengatakan bahwa ia akan menurunkan tarif timbal balik dari 20% menjadi 10%, sambil menyatakan bahwa ia telah menyelesaikan masalah terkait rare earth dengan China. Para analis mengatakan masih banyak ketidakpastian makroekonomi yang terjadi.

Fortify Labs Membuka Pendaftaran untuk Program Akselerator Web3 2026

Token OFFICIAL TRUMP (TRUMP) Bergerak: Apakah Terobosan Dua Digit di Depan Mata?

