Panduan Trading 2025: Tiga Kategori dan Strategi Trading Utama yang Wajib Diketahui Trader

Sangat penting untuk memahami jenis transaksi yang Anda ikuti dan melakukan penyesuaian yang sesuai.

Penulis: Cred

Penerjemah: Saoirse, Foresight News

Sebagai seorang trader yang mengambil keputusan secara mandiri, mengklasifikasikan transaksi sangatlah berguna.

Trading sistematis dan trading berbasis keputusan mandiri bukanlah dua hal yang saling bertentangan atau saling meniadakan.

Dalam kasus ekstrem, di satu sisi ada sistem trading yang sepenuhnya otomatis—selalu dalam keadaan "aktif", mengelola setiap aspek proses trading; di sisi lain adalah spekulasi yang sepenuhnya berdasarkan intuisi—tanpa aturan sama sekali, juga tidak ada strategi trading yang tetap.

Dari sisi teknis, selama Anda menjalankan keputusan mandiri dalam tingkat apa pun (misalnya mematikan sistem otomatis atau menyesuaikan keseimbangan posisi secara manual), itu dapat dikategorikan sebagai "tindakan keputusan mandiri", namun definisi seperti ini terlalu luas dan kurang memiliki nilai praktis.

Pada kenyataannya, definisi saya tentang "trader berbasis keputusan mandiri" mungkin berlaku untuk sebagian besar pembaca, dengan ciri-ciri utama sebagai berikut:

• Utamanya melakukan trading secara manual;
• Analisis berfokus pada aspek teknikal (termasuk level harga kunci, grafik, order flow, katalis berita, dan sebagainya);
• Menilai secara subjektif apakah strategi trading efektif dan layak diikuti;
• Memiliki kendali penuh atas elemen inti trading: pengendalian risiko, ukuran posisi, titik masuk, syarat stop loss, target harga, dan manajemen trading.

Perlu ditekankan, "keputusan mandiri" tidak sama dengan "malas".

Ada trader yang berkata: "Bro, lihat, tidak ada dua strategi trading yang benar-benar sama, jadi pengujian tidak ada gunanya, toh setiap kali kondisinya berbeda."

Tetapi trader berbasis keputusan mandiri yang baik biasanya menguasai data pasar yang mereka perdagangkan secara detail, membuat manual strategi trading, menetapkan filter kondisi pasar, mencatat log trading untuk mengoptimalkan performa, dan sebagainya.

Saat mereka menjalankan keputusan mandiri, setidaknya mereka mengikuti kerangka aturan yang cukup jelas; seiring bertambahnya pengalaman, aturan menjadi lebih fleksibel, dan porsi keputusan mandiri dalam proses trading juga meningkat.

Namun, fleksibilitas dalam pengambilan keputusan ini diperoleh melalui akumulasi, bukan muncul begitu saja.

Bagaimanapun juga, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, sebagian besar strategi trading berbasis keputusan mandiri dengan ekspektasi positif (+EV) dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori utama berikut (nama kategori saya buat sendiri):

• Incremental
• Convex
• Specialist

Setiap kategori memiliki tiga dimensi pembeda utama:

• Risk-reward ratio (R:R)
• Probabilitas keberhasilan (Probability)
• Frekuensi kemunculan (Frequency)

(Catatan: Dengan menggabungkan risk-reward ratio dan probabilitas keberhasilan, Anda dapat memperkirakan ekspektasi trading secara kasar, namun di sini hanya disederhanakan dengan tiga dimensi tersebut.)

Berikut kita akan membahas satu per satu ketiga jenis trading ini.

Trading Incremental

Ciri utama: risk-reward ratio rendah, probabilitas keberhasilan tinggi, frekuensi kemunculan sedang

Jenis trading ini adalah kunci untuk menjaga akun tetap berjalan normal dan mempertahankan sensitivitas terhadap pasar.

Mungkin jenis trading ini tidak cukup "menarik perhatian", juga tidak cocok untuk dipamerkan di media sosial, namun inilah "pondasi" trader—selama memiliki keunggulan pasar tertentu, hasil dari trading ini dapat memberikan pertumbuhan majemuk yang signifikan.

Contoh tipikal: trading struktur mikro pasar, trading order flow, trading mean reversion intraday, trading berbasis pola statistik (seperti efek waktu intraday, efek akhir pekan, efek pasca rilis berita), trading range pada periode volatilitas rendah, dan sebagainya.

Risiko utama dari jenis trading ini adalah "keunggulan menurun" dan "perubahan mendadak kondisi pasar".

Namun kedua risiko ini dapat dianggap sebagai "biaya yang diperlukan dalam trading": peluang trading intraday memang tidak selalu ada, dan jika Anda berada di sisi yang salah saat terjadi perubahan kondisi pasar, biayanya bisa sangat tinggi (Anda bisa merujuk pada kasus jatuhnya rezim Gaddafi untuk memahami "risiko trading melawan tren saat terjadi pembalikan tren").

Trading incremental adalah kategori yang sangat bernilai secara praktis: biasanya dapat menghasilkan keuntungan stabil, dan frekuensi kemunculannya cukup tinggi—dapat memperhalus kurva profit dan loss, serta memberikan informasi efektif tentang pasar dan tren potensial kepada trader.

Trading Convex

Ciri utama: risk-reward ratio tinggi, probabilitas keberhasilan sedang, frekuensi kemunculan rendah

Kebanyakan trading berbasis time frame tinggi (seperti daily, weekly)—terutama yang berfokus pada kenaikan volatilitas atau perubahan tren pasar—termasuk dalam kategori ini.

Sesuai namanya, frekuensi kemunculan trading ini tidak tinggi, namun sekali muncul, selama Anda dapat menangkap sebagian dari pergerakan besar, hasilnya bisa sangat menguntungkan.

Contoh tipikal: trading breakout time frame tinggi, trading reversal setelah breakout gagal pada time frame tinggi, trading kelanjutan tren time frame tinggi, trading berbasis katalis besar/berita, trading pada level ekstrem open interest dan pendanaan, trading breakout setelah volatilitas terkompresi, dan sebagainya.

Risiko utama dari trading ini meliputi: breakout palsu, interval waktu antar peluang trading yang terlalu lama, dan tingkat kesulitan manajemen trading yang tinggi.

Demikian pula, risiko-risiko ini juga merupakan "biaya yang diperlukan dalam trading".

Biasanya, saat mengikuti trading jenis ini, trader mungkin harus mencoba strategi yang sama beberapa kali, mengalami beberapa kerugian kecil sebelum strategi berhasil (atau bahkan mungkin tidak pernah berhasil). Selain itu, volatilitas trading ini biasanya lebih tinggi dan manajemennya lebih sulit, sehingga trader juga lebih mudah melakukan kesalahan—namun inilah alasan mengapa trading ini bisa memberikan imbal hasil tinggi.

Dalam dunia trading kripto, trading convex sering menjadi kontributor utama profit dan loss jangka panjang trader. Mengelola posisi dengan baik, menangkap tren besar, dan memanfaatkan peluang breakout atau reversal tren adalah kunci agar kurva aset Anda tidak tergerus biaya transaksi.

Bisa dikatakan, hasil dari trading convex dapat menutupi biaya transaksi, biaya trading yang sering, dan risiko volatilitas yang muncul dari trading incremental.

Sederhananya, trading jenis ini adalah yang sering disebut sebagai "trading blockbuster".

Trading Specialist

Ciri utama: risk-reward ratio tinggi, probabilitas keberhasilan tinggi, frekuensi kemunculan rendah

Ini adalah peluang trading berkualitas tinggi yang sangat langka, misalnya peristiwa likuidasi beruntun di pasar perpetual contract baru-baru ini, peristiwa depeg stablecoin, berita kebijakan tarif utama (pada periode pengaruh kebijakan yang besar), trading berbasis katalis besar, kondisi pasar dengan lonjakan volatilitas yang signifikan, dan sebagainya.

Contoh tipikal: menangkap titik masuk time frame rendah dan memperluasnya menjadi trading swing time frame tinggi, arbitrase ketika harga spot dan derivatif sangat berbeda, arbitrase selisih harga besar antar bursa, mengeksekusi "quote tidak populer" dengan harga diskon sangat rendah, menyediakan likuiditas di pasar dengan order tipis untuk mendapatkan keuntungan, dan sebagainya.

Untuk mengikuti trading jenis ini biasanya harus memenuhi salah satu dari dua syarat berikut:

• Pasar mengalami volatilitas atau "keretakan" yang tidak biasa (seperti harga anjlok, likuiditas mengering)
• Menggabungkan logika trading time frame tinggi dengan strategi eksekusi time frame rendah secara sempurna, membentuk hasil "snowballing"

Kendala pada syarat pertama adalah peluangnya sangat langka; dan ketika peluang muncul, kebanyakan trader biasanya sibuk mengelola margin call, mengelola posisi yang ada, sehingga tidak sempat memanfaatkan peluang baru, ditambah lagi pada saat itu sistem bursa biasanya kurang stabil, sehingga tingkat kesulitan operasi semakin tinggi.

Kendala pada syarat kedua adalah, pergerakan harga pada time frame tinggi seringkali tampak sangat volatil dan penuh noise pada grafik time frame rendah. Ini menuntut trader untuk sangat presisi dalam menentukan titik masuk dan syarat stop loss, serta mampu tetap menjalankan strategi trading time frame rendah dan mengelola posisi dengan baik selama tren time frame tinggi berkembang.

Risiko utama dari trading ini meliputi: tuntutan keterampilan yang sangat tinggi, frekuensi peluang yang sangat rendah, saat peluang muncul trader bisa saja "terlalu sibuk bertahan hidup" sehingga terlewat, risiko eksekusi (seperti slippage di pasar dengan order tipis, risiko likuidasi), dan sebagainya.

Trading jenis ini sangat sulit, namun sekali berhasil, bisa mengubah karier trading Anda secara total.

Perlu dicatat, daya tarik trading ini justru juga merupakan sumber risikonya.

Oleh karena itu, disarankan trader menyisihkan sebagian "dana darurat"—yaitu dana stablecoin yang tidak mudah digunakan, khusus untuk menangkap peluang langka seperti ini, ini adalah langkah yang sangat bijak.

Penutup

Disarankan Anda meninjau kembali log trading atau manual strategi Anda, dan mencoba mengklasifikasikan transaksi masa lalu ke dalam tiga kategori di atas. Jika saat ini Anda belum memiliki log trading atau manual strategi, kerangka klasifikasi ini juga dapat menjadi titik awal yang baik.

Wawasan berharga lain (yang didapat melalui "metode eliminasi") adalah: banyak kategori trading sebenarnya tidak layak untuk diinvestasikan waktu. Misalnya "trading karena bosan"—jenis trading ini jelas termasuk dalam kategori "risk-reward ratio rendah, probabilitas keberhasilan rendah, frekuensi kemunculan tinggi", yang merupakan pemborosan waktu dan dana.

Jika Anda adalah trader yang sedang berkembang, disarankan untuk memfokuskan sebagian besar energi pada trading incremental: melalui jenis trading ini Anda dapat mengumpulkan data pasar, membangun sistem trading, mengoptimalkan strategi operasi, lalu mengumpulkan cukup dana dan pengalaman, dan secara bertahap mencoba jenis trading lainnya.

Anda tidak perlu selamanya terjebak pada satu jenis trading.

Yang lebih bernilai adalah membuat manual strategi yang mencakup ketiga jenis trading, dan yang lebih penting, menetapkan ekspektasi yang masuk akal untuk risk-reward ratio, probabilitas keberhasilan, frekuensi kemunculan, risiko potensial, dan bentuk strategi untuk setiap jenis trading.

Misalnya, menggunakan strategi trading convex namun mengelolanya dengan cara trading incremental adalah salah; demikian pula, menggunakan strategi trading convex namun menetapkan ukuran posisi seperti trading incremental juga salah (ini juga merupakan kelemahan terbesar saya sebagai trader).

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami jenis transaksi yang Anda ikuti dan melakukan penyesuaian yang sesuai.

Saya tidak menetapkan standar angka spesifik untuk risk-reward ratio, probabilitas keberhasilan, dan frekuensi kemunculan, karena indikator-indikator ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan sangat bervariasi. Misalnya, dalam bull market yang panas, peluang trading convex mungkin muncul setiap minggu; sedangkan di masa pasar lesu, bahkan peluang trading incremental pun sudah cukup membuat orang bersyukur.