Bunni resmi mengumumkan penghentian operasi permanen setelah mengalami peretasan senilai $8,4 juta (sekitar Rp135 miliar) pada awal September.
Dalam pernyataannya di X, tim Bunni mengaku tak memiliki cukup modal untuk audit keamanan dan relaunch, yang nilainya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan dolar.
Peretasan tersebut menjadikan Bunni sebagai proyek DeFi kedua yang tumbang bulan ini, menyusul penutupan Kadena, yang juga menyalahkan “kondisi pasar yang sulit.”
Bug Kecil yang Berdampak Besar
Serangan terhadap Bunni terjadi pada 2 September 2025, di mana peretas mengeksploitasi bug logika pembulatan pada smart contract penarikan likuiditas.
Data TVL Bunni.
Source : DeFiLlama.
Dengan memanfaatkan flashloan, micro-withdrawal, dan sandwich attack, pelaku berhasil menguras dana dari beberapa pool di Ethereum dan Unichain, termasuk USDC/USDT dan weETH/ETH.
Setelah insiden itu, Total Value Locked (TVL) Bunni ambruk dari $50 juta menjadi hanya $1,3 juta dalam waktu sebulan dengan penurunan hingga 97%, menurut data DeFiLlama.
Namun, sebagai langkah akhir, tim memutuskan untuk membuka kode Bunni v2 di bawah lisensi MIT, agar pengembang lain dapat memanfaatkan teknologinya seperti Liquidity Distribution Function (LDF) dan surge fees dalam proyek DeFi baru.
Baca juga Kalshi Siap Jadi Unicorn Prediction Market dengan Valuasi Senilai $12 Miliar
Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus Bunni
Penutupan Bunni jadi cermin rapuhnya sektor DeFi, terutama bagi proyek yang tumbuh cepat tanpa sistem keamanan yang matang.
Insiden ini memperkuat seruan untuk audit menyeluruh, bug bounty program, dan pemantauan real-time di setiap protokol yang menyentuh dana publik.
Analis keamanan dari OneSafe mencatat bahwa desain smart contract Bunni yang kompleks—terutama pada Liquidity Distribution Function yang menjadi sumber utama kerentanannya. “Satu kesalahan logika dapat menghancurkan seluruh protokol, tidak peduli seberapa inovatif desainnya,” tulis laporan OneSafe.
Kini, Bunni akan mendistribusikan sisa aset treasury kepada pemegang token BUNNI, LIT, dan veBUNNI, sementara tim menegaskan tidak akan menerima bagian apa pun.
Baca juga Bedah Kripto Meteora ($MET)
