
Lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini menuju $115.000 telah memicu kembali perdebatan di antara para analis, dengan beberapa pihak memperingatkan bahwa pasar bisa saja sedang bersiap untuk pembalikan tajam yang mirip dengan crash carry trade bersejarah di Jepang.
Sementara momentum bullish masih tetap terjaga untuk saat ini, data on-chain menunjukkan bahwa reli ini mungkin sedang mendekati titik kritis.
Kemiripan dengan Crash Carry Trade Jepang
Analis kripto Crypto Rover membandingkan struktur pasar Bitcoin saat ini dengan kehancuran carry trade di Jepang, di mana posisi leverage dibuka secara besar-besaran dan mengakibatkan banyak trader kehilangan modal. Ia menggambarkan skenario yang sedang berlangsung sebagai potensi “Liquidate Retail Scenario,” yang mengisyaratkan bahwa Bitcoin dapat segera memicu gelombang likuidasi ritel jika harga turun lebih rendah.
Grafik yang dibagikan oleh Rover menunjukkan bagaimana kenaikan tajam Bitcoin menyerupai pola sebelum crash yang terlihat pada episode carry trade. Skenario ini menyoroti jebakan klasik di mana kenaikan parabola menarik trader ritel sebelum koreksi tajam memaksa mereka keluar dari pasar.
Sinyal Permintaan yang Mulai Melemah
Dalam analisis terpisah, Rover menyoroti bahwa permintaan terhadap Bitcoin tampak melemah. Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa setiap “lonjakan” permintaan utama, yang kemudian diikuti penurunan, secara historis mendahului puncak siklus atau penurunan besar. Data terbaru menunjukkan permintaan positif yang mulai memudar, yang bisa menandakan bahwa pembeli mulai kehilangan momentum.
Pelemahan permintaan seperti ini sering kali bertepatan dengan sentimen pasar yang terlalu panas. Jika tren ini berlanjut, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa reli saat ini memasuki fase kelelahan — terutama jika partisipasi ritel tetap tinggi.
Data Glassnode Memperingatkan Zona Koreksi
Mendukung kekhawatiran ini, analis Glassnode Ali membagikan grafik yang menunjukkan pita harga deviasi MVRV Bitcoin. Menurutnya, Bitcoin harus merebut kembali $119.000 untuk menjaga narasi bullish tetap hidup. Jika gagal bertahan di atas level ini, maka bisa membuka jalan untuk koreksi menuju wilayah $96.530 — sejalan dengan pita harga rata-rata model tersebut.
Ali menekankan bahwa ambang $119.000 berfungsi sebagai garis momentum utama. Pemulihan yang berkelanjutan di atas level ini dapat membuka peluang untuk dorongan baru menuju $141.000, sementara penolakan dapat mengonfirmasi fase koreksi jangka pendek.
Pertaruhan Pasar di Persimpangan Jalan
Untuk saat ini, Bitcoin tetap berada dalam posisi yang sensitif — dengan para trader mengamati apakah support $115.000 dapat bertahan atau jika penurunan memicu likuidasi berantai. Pola historis menunjukkan bahwa permintaan yang melemah dan leverage ritel yang tinggi sering kali mendahului lonjakan volatilitas, yang berarti pergerakan berikutnya bisa menentukan apakah tren naik saat ini akan berlanjut atau justru tertahan dalam retracement yang lebih dalam.