Hyperliquid sedang membuat kemajuan dalam mendesentralisasi lingkungan perdagangan dengan mengadopsi pembaruan baru bernama HIP-3. Langkah ini diambil setelah terjadi gejolak besar di pasar, yang menimbulkan pertanyaan tentang keandalan dan transparansi bursa terpusat, terutama selama periode volatilitas tinggi. Seiring perdagangan kripto yang terus berkembang, langkah Hyperliquid bertujuan untuk mendistribusikan kekuasaan secara lebih merata di antara para peserta, yang berpotensi mengubah cara pasar dijalankan.
Apa yang Dibawa HIP-3?
HIP-3 memperkenalkan kerangka kerja tanpa izin, membuka jalan bagi pengembang pihak ketiga untuk meluncurkan perpetual decentralized exchanges (DEXs) di jaringan Hyperliquid. Hal mendasar dari pembaruan ini adalah pembentukan tata kelola berbasis aturan di blockchain yang terhubung ke HyperEVM. Para pembangun harus memenuhi kriteria on-chain yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk persyaratan staking sebesar 500.000 token HYPE, yang bernilai sekitar US$21 juta. Pendekatan ini menghilangkan kontrol terpusat, memungkinkan peserta pasar memiliki pengaruh lebih besar.
Bisakah HIP-3 Bertahan dari Gejolak Pasar?
Penerapan HIP-3 dilakukan tak lama setelah krisis likuidasi besar-besaran yang melanda pasar cryptocurrency, menggambarkan risiko yang melekat pada mekanisme pelaporan terpusat. Jeff Yan, CEO Hyperliquid, secara vokal mengkritik keterbatasan sistem-sistem ini. Ia mencatat bahwa bursa terpusat sering kali melaporkan peristiwa likuidasi secara kurang akurat karena keterbatasan dalam cara data dicatat.
Bahkan jika ada ribuan pesanan likuidasi dalam detik yang sama, hanya satu yang dilaporkan.
Yan menunjukkan bahwa metodologi ini tidak mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya, sehingga berpotensi menutupi skala penuh likuidasi selama periode tekanan tinggi. Hal ini sejalan dengan analisis yang menyarankan bahwa total likuidasi yang sebenarnya kemungkinan melebihi angka yang dilaporkan, sehingga memengaruhi pengambilan keputusan investor.
Apakah Transparansi yang Lebih Tinggi Akan Datang?
Dengan mengangkat isu transparansi, pembaruan ini bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran tentang pembatasan data, yang dapat menyembunyikan perilaku pasar yang sebenarnya. Dengan meresmikan tata kelola terdesentralisasi dan langkah-langkah manajemen risiko, termasuk validator slashing dan batas open-interest, Hyperliquid berupaya menjaga integritas pasar.
Semoga industri akan melihat transparansi dan netralitas sebagai fitur penting dari sistem keuangan baru.
Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan arena yang lebih seimbang bagi para peserta di seluruh spektrum, yang berpotensi mendorong pihak lain di industri untuk mengikuti langkah serupa.
Dalam lanskap yang berubah dengan cepat, pengenalan HIP-3 menandai potensi pergeseran menuju sistem pasar yang lebih terdesentralisasi dan adil, sekaligus memicu refleksi terhadap model tradisional. Dengan menyelaraskan transparansi operasional dengan tata kelola pengguna, Hyperliquid mengisyaratkan masa depan di mana integritas data dan otonomi pasar dapat berdampingan, menawarkan alternatif yang layak terhadap paradigma yang ada.