Pence Isyaratkan Kesiapan saat Langkah Eksekutif Trump Picu Kekhawatiran Konstitusional
- Wakil Presiden Pence menyatakan kesiapan untuk mengambil alih jabatan presiden jika Trump tidak mampu menjalankan tugas, menekankan kesinambungan pemerintahan di tengah ketegangan politik. - Pemecatan Gubernur The Fed Lisa Cook oleh Trump memicu tantangan hukum, dengan para ahli menyebutkan pelanggaran terhadap ketentuan "removal for cause" dalam Federal Reserve Act. - Kekhawatiran meningkat terkait politisasi lembaga independen, karena tindakan eksekutif berisiko mengacaukan kebijakan ekonomi dan kepercayaan investor. - Pernyataan terbuka Pence bertujuan untuk meyakinkan pasar.
Wakil Presiden Mike Pence telah menyatakan bahwa ia siap untuk mengambil alih jabatan presiden jika Presiden Donald Trump tidak dapat menjalankan tugasnya karena kecelakaan atau ketidakmampuan lainnya, menurut pernyataan publik terbaru. Pengumuman ini muncul di tengah pengawasan berkelanjutan terhadap tindakan eksekutif Trump dan implikasinya terhadap tata kelola dan stabilitas kebijakan di Amerika Serikat. Kesiapan Pence untuk mengambil peran tersebut mencerminkan penekanan pemerintahan pada kesinambungan, terutama mengingat lingkungan politik dan ekonomi yang penuh risiko tinggi.
Skenario transisi potensial ini menyoroti kerangka konstitusional untuk suksesi presiden, di mana wakil presiden adalah yang pertama dalam antrean untuk mengambil alih jabatan presiden jika presiden tidak mampu atau diberhentikan. Kesiapan Pence menegaskan kesiapan pemerintahan untuk kemungkinan tersebut, meskipun belum ada rencana kontinjensi resmi yang diumumkan ke publik. Pernyataannya dibuat dalam konteks meningkatnya ketegangan politik dan keputusan eksekutif yang menarik perhatian baik domestik maupun internasional.
Pemerintahan menghadapi gejolak baru-baru ini setelah Presiden Trump secara kontroversial memberhentikan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, sebuah tindakan yang disebut-sebut karena dugaan penipuan hipotek. Pemberhentian tersebut, yang diumumkan melalui platform media sosial presiden, telah banyak dikritik sebagai penyalahgunaan wewenang eksekutif. Para ahli hukum mencatat bahwa Federal Reserve Act mewajibkan anggota Dewan hanya dapat diberhentikan karena alasan tertentu, seperti pelanggaran berat atau kelalaian tugas, bukan karena perbedaan kebijakan. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi politisasi lembaga independen dan implikasinya terhadap stabilitas kebijakan ekonomi.
Kesiapan Pence secara publik untuk mengambil alih jabatan presiden kemungkinan dimaksudkan untuk meyakinkan pasar dan mitra internasional tentang kesinambungan pemerintahan dan kapasitas untuk menegakkan komitmen kebijakan. Para analis menyarankan bahwa perubahan kepemimpinan yang tiba-tiba dapat menimbulkan ketidakpastian dalam area kebijakan utama, terutama yang melibatkan kebijakan moneter dan fiskal, perjanjian perdagangan internasional, dan pengawasan regulasi. Independensi The Fed dianggap sangat penting dalam menjaga kepercayaan investor dan stabilitas makroekonomi, dengan setiap persepsi politisasi lembaga tersebut dipandang sebagai potensi risiko terhadap sentimen pasar.
Meskipun pernyataan Pence tidak secara langsung menanggapi kekhawatiran tentang keputusan eksekutif Trump baru-baru ini, hal ini sejalan dengan narasi pemerintahan yang lebih luas tentang stabilitas dan kesiapan. Langkah ini juga muncul di tengah meningkatnya pengawasan terhadap penyalahgunaan kekuasaan eksekutif dan tantangan hukum yang mungkin ditimbulkan oleh tindakan-tindakan tersebut. Dengan The Fed yang kini dilaporkan sedang dalam diskusi hukum terkait legitimasi pemberhentian tersebut, implikasi yang lebih luas terhadap tata kelola institusi dan akuntabilitas politik tetap menjadi perhatian para analis hukum dan keuangan.
 
    Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Canaan kembali dengan gebrakan, perkenalkan Avalon A16, penambang yang benar-benar serius

SEGG Media Menargetkan Bitcoin, Hasil On-Chain, dan Tokenisasi Aset dalam Inisiatif Kripto senilai $300 Juta
SEGG Media meluncurkan strategi aset digital senilai $300 juta yang menggabungkan model treasury crypto 80/20 dengan pendapatan validator dan aset olahraga yang ditokenisasi.

IQ dan Frax Meluncurkan KRWQ, Stablecoin Won Korea Pertama di Jaringan Base
IQ dan Frax memperkenalkan KRWQ, menandai peluncuran stablecoin yang dipatok dengan won di Base. Token ini menggunakan teknologi LayerZero untuk transfer lintas rantai.
JPMorgan Tokenisasi Dana Ekuitas Swasta saat Dimon Menyatakan 'Crypto is Real'
JPMorgan Chase telah melakukan tokenisasi dana ekuitas privat di platform blockchain Kinexys miliknya, dan berhasil menyelesaikan transaksi langsung pertama untuk klien perbankan pribadinya.
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








